Dulu sebelum Android merajalela seperti sekarang, Symbian sempat jadi raja di dunia smartphone. Salah satu HP yang sempat populer di segmen low-end adalah Nokia 500. HP ini diluncurkan sekitar tahun 2011 enggbharat.com dan ditujukan buat pengguna yang pengen smartphone dengan harga terjangkau tapi tetap punya fitur lumayan lengkap. Yuk kita bahas bareng-bareng soal Nokia 500 ini!
Desain yang Klasik Tapi Tetap Stylish
Secara tampilan, Nokia 500 punya desain yang simpel tapi tetap enak dilihat. Bodinya terbuat dari plastik, dan ukurannya nggak terlalu besar, pas di tangan. Layar 3,2 inci dengan resolusi 360×640 piksel udah cukup buat sekadar browsing, chatting, atau buka aplikasi ringan.
Satu hal yang menarik, Nokia 500 punya back cover yang bisa diganti-ganti warnanya. Jadi buat kamu yang suka tampilan beda tiap hari, HP ini bisa jadi pilihan asyik di masanya.
Pakai OS Symbian Anna, Ringan dan Nggak Ribet
Kalau sekarang kita kenalnya Android atau iOS, Nokia 500 ini masih pakai sistem operasi Symbian Anna. Buat pengguna pemula atau yang cuma butuh fitur standar, Symbian ini sebenarnya udah cukup banget.
Tampilannya sederhana, navigasinya juga gampang dipahami. Walau nggak se-powerful Android, Symbian punya kelebihan di efisiensi daya dan ringan dijalankan, apalagi buat HP dengan spesifikasi rendah seperti Nokia 500.
Performa: Cocok Buat Aktivitas Ringan
Di balik bodinya, Nokia 500 dibekali prosesor 1 GHz dan RAM 256 MB. Kalau dilihat dari standar sekarang tentu kecil banget, tapi dulu performa ini udah lumayan banget buat multitasking ringan. Buka SMS, putar musik, foto-foto, dan buka aplikasi ringan masih bisa jalan lancar.
Tapi ya, jangan harap bisa main game berat atau streaming HD. HP ini emang ditujukan buat kebutuhan dasar, bukan buat ngedit video atau gaming berat.
Kamera 5 MP yang Lumayan
Nokia 500 punya kamera belakang 5 MP tanpa flash. Hasil fotonya standar banget, tapi udah cukup buat dokumentasi sehari-hari di luar ruangan. Jangan harap hasil jernih kayak HP sekarang ya, tapi untuk zaman itu, kamera ini udah oke buat upload ke media sosial kayak Facebook atau Twitter.
Sayangnya, HP ini nggak punya kamera depan. Jadi selfie atau video call agak terbatas, meskipun waktu itu juga belum sepopuler sekarang.
Konektivitas: Belum Ada 3G?
Nokia 500 mendukung jaringan 3G, jadi kamu bisa internetan lebih cepat dibanding 2G. Selain itu, udah dilengkapi Wi-Fi, Bluetooth, dan GPS. Lumayan lengkap buat HP sekelas entry-level. Sayangnya, slot SIM-nya cuma satu dan belum mendukung fitur dual SIM seperti HP zaman sekarang.
Port charger-nya masih pakai microUSB, dan audio jack 3.5mm tetap ada buat kamu yang masih suka dengerin musik pakai headset kabel.
Baterai Tahan Lama, Tapi Nggak Buat Seharian Full
Baterainya berkapasitas 1110 mAh. Kedengarannya kecil, tapi karena sistem operasinya ringan dan layarnya nggak terlalu besar, Nokia 500 bisa tahan seharian untuk penggunaan ringan kayak SMS, telepon, dan musik.
Kalau kamu aktif internetan, baterainya mungkin cuma tahan setengah hari. Tapi untuk ukuran HP zaman dulu, daya tahan baterai ini tergolong lumayan.
Cocok Buat Kolektor atau Nostalgia
Sekarang, Nokia 500 udah nggak diproduksi lagi dan jadi barang langka. Tapi kalau kamu suka koleksi HP jadul atau pengen nostalgia sama era Symbian, HP ini bisa jadi pilihan menarik.
Selain itu, Nokia 500 juga cocok buat orang tua atau anak kecil yang butuh HP sekadar untuk nelpon dan SMS, tanpa distraksi dari media sosial atau game berat.
Kesimpulan: Simpel, Murah, dan Ngangenin
Nokia 500 mungkin bukan HP terbaik di zamannya, tapi untuk kelas entry-level, dia punya kelebihan di kesederhanaan dan kepraktisan. Kalau kamu cari HP simpel buat nostalgia atau sekadar pengen koleksi, Nokia 500 bisa jadi pilihan yang oke.
Meski udah ketinggalan zaman, HP ini masih punya tempat di hati penggemar Nokia dan pecinta gadget lawas. Jadi, siapa bilang HP jadul nggak keren?
Leave a Reply